TUGAS MULITIMEDIA
TEHNIK VIDIO KOMPRESI
1. Encoding
Encoding
merupakan proses untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk
keperluan komunikasi data dan penyimpanan data. Kedua hal ini yang saling
mendukung untuk mengubah bentuk sinyal sehingga bisa disalurkan dari pengirim
ke penerima. Dalam hal modulasi, komunikasi data ada yang menggunakan sinyal
digital. Encoding adalah proses konversi informasi dari suatu sumber (objek)
menjadi data, yang selanjutnya dikirimkan ke penerima atau pengamat, seperti pada
sistem pemrosesan data. Decoding adalah proses kebalikannya, yaitu konversi
data yang telah dikirimkan oleh sumber menjadi informasi yang dimengerti oleh
penerima. Codec adalah penerapan aturan atau algoritma untuk penyandian dan
pengawasandian (sebagai contoh MP3) yang dapat berupa penerapan pada sisi
perangkat keras maupun perangkat lunak, dan mungkin pula melibatkan kompresi
data. Salah satu metode kompresi yaitu Moving Picture Experts Group (MPEG).
2.
Moving Picture
Experts Group
Moving Picture
Experts Group adalah format kompresi yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan
organsasi, dengan mereduksi pemborosan penggunaan ruang pada layar dari suatu
urutan frame video. Banyak teknik kompresi yang dapat digunakan untuk
mengkompresi sinyal audio dan video. Sinyal tersebut ditransformasikan dengan
perangkat yang disebut coder atau decoder.
3. Type MPEG
MPEG-1
diciptakan sebagai standart pertama untuk encoding berupa gambar dan suara.
Tujuan diciptakan standart ini untuk mencapai kulitas gambar pada tingkat
<1,5 Mbit/s dengan resolusi 352 x 288, 192 x 144, dan 384 x 288. MPEG-1
hanya digunakan sebagai media penyimpanan dan bukan untuk transmisi
(penyiaran). Di dalam MPEG-1 atau disebut dengan program streaming terdiri dari
packeting multiplexing aliran dasar paket audio dan video yang disisipkan
sesuai dengan data rate untuk membentuk aliran data. Aliran data ini tidak
diproses lebih lanjut karena hanya dimaksudkan untuk menjadi media penyimpanan,
bukan untuk media transmisi
Metode
pengkodean yang dikembangkan selanjutnya adalah MPEG-2. MPEG-2 mempunyai
resolusi yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik. Resolusi yang dimiliki
MPEG -2 yaitu 720 x 576 dan dapat support pada SDTV dan HDTV. MPEG-2
transformasi streaming adalah lapisan transportasi yang menyediakan struktur
paket yang jauh lebih kecil dan multiplexing yang lebih luas. Berbeda dengan
MPEG-1 yang hanya terdapat satu program, MPEG-2 dapat menampung data
multiplexing streaming sampai dengan 20 program, selain itu MPEG-2 juga
mendukung TV High Definition. MPEG-2 digunakan sebagai baseband digital sinyal
dalam penyiaran. MPEG-2 dapat dikodekan dengan kecepatan data hingga 10,5
Mbit/s dengan kualitas gambar yang lebih baik.
MPEG 3 adalah
standart kompresi yang dikembangkan untuk pendekatan High Definition Television
(HDTV) dan tidak dapat dikatakan sebagai MP3.
MPEG-4 adalah
standart yang digunakan untuk aplikasi multimedia dengan komponen interaktif.
Layanan yang ditawarkan tidak hanya untuk audio dan video, tetapi aplikasi yang
dapat terdiri dari sejumlah objek yang berbeda. Struktur MPEG-4 mirip dengan
bahasa pemrograman C++ . Perkembangan MPEG-4 dilanjutkan sehubungan dengan
video dan coding audio, menyempurnakan metode dari MPEG-1 dan MPEG-2. MPEG-4
objek hadir sebagai PES Streaming baik dalam aliran transportasi MPEG-2 dan
sebagai file MPEG-4. MPEG-4 menggunakan aliran program paket IP dengan aplikasi
yang biasa digunakan adalah internet, aplikasi multimedia interaktif pada PC,
aplikasi kompresi video baru dengan kompresi yang lebih besar misalnya untuk
HDTV. Dibandingkan dengan MPEG-2 metode pada MPEG-4 lebih efektif yang
memungkinkan kecepatan data lebih rendah dengan kualitas gambar yang lebih
baik. Dokumen standart yang tercakup dalam MPEG-4 antara lain :
1.
MPEG-4 Part 1 – System ISO/IEC
14496-1
2.
MPEG-4 Part 2 – Video Encoding ISO/IEC
14496-2
3.
MPEG-4 Part 3 – Audio Encoding ISO/IEC
14996-3
4.
MPEG-4 Part 10 – H.264 Advanced Video Coding ISO/IEC
14496-10
HDTV membutuhkan
kecepatan data sekitar 15 Mbit/s untuk sinyal video dengan MPEG-2 dan untuk
MPEG-4 hanya dibutuhkan kecepatan data sekitar 9 Mbit/s.
Bila format HEVC
sudah umum digunakan, kita tidak perlu bingung apakah mengunakan format lama
seperti AVCHD/MPEG4 H.264 atau bisa di kompres ke HEVC H.265. Saat ini masih
menunggu pengunakan teknologi HEVC dapat digunakan untuk semua perangkat atau
software computer.
Format HEVC
lebih menguntungkan karena ukuran file dengan durasi yang sama seperti H.264,
dapat dikecilkan sampai separuh tanpa mengurangi kualitas gambar berarti.
Mungkin beberapa tahun lagi, tampilan video akan lebih tajam dan lebih
berwarna. Walau teknologi kompres video semakin lebar dan tajam, file video
akan dipertahankan tidak membengkak dan lebih padat.
1. Kendala HEVC di tahun 2015.
Lisensi dari
pengembang HEVC Advance meminta liisensi 0,5% dari pendapatan penguna layanan
komersil. Tapi tidak dikenakan bagi
penguna akhir, layanan non profit serta masyarakat.
Biaya royalti
tersebut setingkat seperti usulan MPEG LA. Dimana grup tersebut memegang paten
H.264 dan H.265
Mengapa pembuat
format HEVC berbaik hati. Mereka menyadari pengunaan format HEVC memang lambat,
sedangkan generasi format video sebelumnya dari H.264 tetap bertahan digunakan.
Intinya pembuat format video HEVC melukai sendiri dari apa yang mereka buat.
Kabar biaya royalti gratis tersebut diberikan gratis tanpa biaya royalti,
seperti layanan komersil Netflix, Amazon, Google dan Microsoft yang juga
menjadi anggota disana.
Pengguna format
HEVC atau H.265 akan lebih cepat di masa mendatang. Setidaknya dengan bebas
royalti semakin banyak dibuat perangkat hardware dan software. Karena urusan
royalti menjadi beban bagi perusahaan yang memakai.
Perkembangan Teknologi
Kompresi Pada Video
Kita sudah mendengar
teknologi format video. Yang dipakai saat ini seperti Mpeg 2, Mpeg 4, H.264,
AVCHD. Tahun depan diperkirakan akan dimulai format video H.265. Sejarah
perkembangan video digital dimulai dari 1984, dengan format H120. Tahun 1993
dikenal dengan VHS TV, disusul VCD H.261 dan munculnya kompresi audio MP3.
Dibawah ini
perkembangan video kompresing dari beberapa generasi.
a)
Mpeg 2 mulai digunakan setelah
munculnya DVD, stasiun broadcasting. Dikenal juga sebagai H.262.
b)
Tahun 2004 kembali muncul teknologi Blue-Ray dan video
internet. Format yang sekarang paling umum dipakai dari AVC, MP4. Terbaru
mengunakan codec format H.264.
c)
AVCHD dibuat oleh Sony dan Panasonic
dengan nama lain AVC+HD atau MPEG 4 Part 10. Perbedaan pada AVCHD vs H.264 ada
di suara yang mendukung AC3 dan maksimum bit rate sampai 24Mbps. Bitrate
ditingkatkan sehingga gambar lebih jelas dan bersih. Format H.264 dikembangkan
untuk format distribusi yang biasa digunakan oleh end user. Sedangkan AVCHD
lebih umum untuk format di camera.
d)
AVCHD 2.0 adalah versi terbaru dari H.264.
Kompresi lebih baik tapi tetap terbatas dengan 4:2:0 dengan maksimum bit rate
28Mbps
Tahun 2013 sudah diperkenalkan
format Mpeg-H atau HEVC H.265. Format ini hanya menyertakan video baru, belum
menampilkan format Audio. Untuk suara video tetap mengunakan MP3 atau AC3.
Keunggulan kompresi H.265 adalah kualitas gambar tetap baik tapi file yang
diperlukan lebih kecil lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Ani,MuzhirShaban dan Talal Ali
Hammouri. “Video Compression Algorithm Based on Frame Difference Approaches”. 2011.
V. Vijayalakshmi et
al.,"Efficient of Intra and Inter Frames in MPEG Video", CNSA 2010,
Boxin Shi et al., " Color
Correction and Compression for Multi-View Video Using H.264 Features",
ACCV 2009”
No comments:
Post a Comment