ANAK FMIPA

Blognya Anak Fmipa

Anak Fmipa

LightBlog

Friday, February 26, 2016

Contoh makalah pembuatan nata de coco









PEMBUATAN NATA DE COCO
(Makalah Sains Dasar)







Oleh
Muhammad arief hidayat
15170511086



JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015






Judul tutorial               : Pembuatan Nata de Coco


Tanggal tutorial           : 29 Oktober 2015


Tempat tutorial            : Ruang Kelas  A Gedung Ilmu Komputer Lt. 1


Nama                           : Muhammad Arief Hidayat


NPM                           : 15170511086


Jurusan                        : Ilmu Komputer


Fakultas                       : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Kelompok                   : II (dua)










Bandar lampung, 17 november  2015
Mengetahui,
Asisten




Tazkia nurul
NPM 1217011061






                                                                                                                                            I.            PENDAHULUAN






I.1     Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di Indonesia banyak ditumbuhi pohon kelapa. Pohon kelapa memberikan banyak hasil bagi manusia mulai dari batang, daun, buah dll. Pada pembuatan kopra atau penjual kelapa di pasar, airnya terbuang percuma sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan terutama yang berhubungan dengan kesuburan tanah. Jika kita mengetahui
manfaat air kelapa bahwa air kelapa telah berhasil diolah menjadi suatu produk komersial yang sangat populer dengan nama Nata de Coco.
Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut
starter.Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol.
Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, padat, kokoh, kuat dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling, yang disebut sebagai nata.Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco pun tidak sulit
dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat sebagai alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan. Produk ini banyak digunakan sebagai pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan lainnya. Nata de coco dapat dipakai sebagai sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata de coco juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya membentuk nata memerlukan suatu media yang tepat sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat secara optimal. Sebagai media dalam pembentukan nata media yang digunakan haruslah memiliki kandungan komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang dalam hal ini yaitu acetobacter xylinum . Komponen media nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata antara lain memiliki sumber karbon dapat berupa gula, sumbernitrogen dapat berupa penambahan urea atau ZA, mineral dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri acetobacter xylinum. Asam sitrat atau asam asetat untuk penyedia kondisi asam yang diharapkan
bakteri acetobagter xylinum.


I.2     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1.      Mengetahui apa itu nata de coco
2.      Mengetahui cara pembuatan nata de coco.
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan nata decoco
4.      Mengetahui kandungan nata de coco
5.      Mengetahui manfaat nata de coco bagi tubuh.



















                                                                                                                                            II.            PEMBAHASAN






II.1    Pengertian Nata de Coco
Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejakdiamati dari proses awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin lama akan semakin tebal. Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata.Semula industri nata de coco dimulai dari adanya industri rumah tangga yang menggunakan sari buah nenas sebagai bahan bakunya. Produk ini dikenal dengan nama nata de pina. Dikarenekan nenas sifatnya musiman, pilihan itu jatuh kepada buah kelapa yang berbuah sepanjang tahun dan dalam jumlah yang cukup besar serta ditemukan secara merata hamper diseluruh pelosok tanah air. Di skala industri, nata decoco sudah dikenal sejak diperkenalkannya pada tahun 1975. tetapi, sampai saat ini, industri nata de coco masih tergolon sedikit (di Indonesia). Padahal jika melihat prospeknya dimasa mendatang cukup enggiurkan ( Astawan, 2004).

 Akhir-akhir ini, Negara berkembang sedang melirik industri nata de coco.Pada prinsipnya untuk mengha-silkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yangdapat mendukung aktivitas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra seluler atau yang kemudian di sebut nata de coco.Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon(C) dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuanrantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang benar berdasarkan pada factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas Acetobacterxylinum yang digunakan. Apabila rasio antara karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnyaterkontrol dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang terapung di atas caian setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku lagi ( Astawan, 2004).

Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan anta de coco, diantaranya adala senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yangapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnyaammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah danfungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organic. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa.Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organic dan anorganik lain bias digunakan.Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.Bakteri ini tidka membentuk endospora maupun pigmen ( Astawan, 2004).

Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indoldan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajatkeasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fasekematian.Factor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumberkarbon, sumber nitrogen, serta tingkat keasaman media temperature, dan udara (oksigen. Senyawa karbonyang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon iniyang paling banyak digunakan adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organic seperti ZA,urea. Meskipun bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3. sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 – 31 0 C. bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup rapatnamun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi ( Astawan, 2004).


II.2    Pembuatan Nata de Coco
Peralatan yang diperlukan:
1.  Kompor.
2.  Panci untuk merebus media/ air kelapa.
3.  Gelas ukur besar 1liter dan 250 mili liter.
4.  Pengaduk.
5.  Pisau pengiris nata.
6.  Plastik kemasan 1/2 kg.
7.  Saringan air kelapa/ ayakan tepung.
8.  Nampan/ wadah untuk fermentasi.
9. Kain putih/mori untuk penutup 3 m.
10.  Tali pengikat/karet.
11.  Ember/baskom perendam/pencuci.
12.  Timbangan kue.
13.  Sealing cupukuran akua gelas.

Bahan yang diperlukan:
1.  Air kelapa 25 liter.
2.  Gula pasir 2,5 kg.
3.  Asam cuka (asam asetat 25%)/asam cuka dapur 400 mili liter.
4.  Urea 25 g.
5.  Sirup rasa dan warna disesuaikan kesukaan masyarakat
6.  Kap gelas (ukuran aqua gelas).
7.  Allumunium foil satu gulung.
8.  Sendok plastik.

Cara pembuatan:
a.Pemeliharaan Kultur Murni A. xylinumBiakan atau kultur murni A. xylinumdiperoleh di laboratorium Mikrobiologi Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor. Kultur tersebut tumbuh pada media  Hassid
Barker. Koleksi  kultur   dapat  dalam  bentuk  kering  beku  dalam  ampul,  maupun  dalam bentuk goresan dalam agar miring  (slant agar).Koleksi kultur dalam bentuk kering beku dalam ampul dapat bertahan hidup bertahun-tahun tanpa peremajaan. Sedangkan koleksi kultur dalam agar miring perlu peremajaan setiap 2-3 bulan. Kebanyakan koleksi kultur pemeliharaannya dengan cara peremajaan dilakukan pada media agar miring. Gambar 1. Koleksi kultur pada media agar miring  Pemeliharaan  koleksi  kultur  yang  dimiliki  dapat  dilakukan  dengan  cara: pembuatan media  Hassid Barker Agar (HBA)dalam tabung reaksi dan peremajaakultur
setiap  2-3  bulan.  Komposisi  media  HBA adalah  sebagai  berikut:  sukrosa   10%, (NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO45,0 g/L, ekstrak khamir 2,5 g/L 2 % asam asetat glasial, agar difco  15  g/L  .  Media  HBA dimasukkan kedalam  tabung  reaksi  dan  disterilkan  dalam autoclave 121 oC,  2  atm,  selama  15  menit.  Media  dalam  tabung  reaksimasih  panas 5diletakkan mring hingga membeku untuk menghasilkan  media agar miring.Peremajaan
dapat dilakukan dengan cara menggoreskan 1 osekultur kedalam media agar miring yang
telah  dipersiapkan.  Kutur   baru  diinkubasi   pada  suhu  kamar,  selama  2-3  hari.  Kultur akan  tumbuh  pada  media  HBA miring  dengan  bentuk sesuai  alur  goresan.  Kultur  yang terlah diremajakan siap  untuk kultur kerja, dan  sebagian disimpan untuk kultur simpan atau kultur stok (Stock Culture).
b.Persiapan Substrat
Sustrat   adalah   media  pertumbuhan  bakteri  A.  xylinum,  bentuk   cair  yang didalamnya mengandung nutrisi  yang diperlukan untuk pertumbuhan Axylinum, untuk menghasilkan Nata de Coco. Cara penyiapan substrat untuk pembuatan  Nata de Cocodengan bahan baku air kelapa  ádalah  sebagai  berikut;  air  kelapa  yang  diperoleh  dari  pasar  disaring  dengan menggunakan kain saring bersih. Kedalam air kelapaditambahkan sukrosa (gula pasir) sebanyak  10%  (b/v).  Gula  ditambahkan  sambil  dipanaskan,  diaduk  hingga  homogen. Urea  (sebanyak  5  gram  urea  untuk  setiap  1  liter  air kelapa  bergula  yang  disiapkan) ditambahkan dan diaduk sambil didihkan. Substrat ini didinginkan, kemudian ditambah asam acetat glacial (asam cuka ) sebanyak 2% atau asam cuka dapur 25% (16 ml asam asetat untuk setiap 1 liter air kelapa). Substrat disterilkan dengan cara dimasukkan dalam outoclavepadasuhu 121 oC, tekanan 2 atm, selama 15 menit (atau didihkan selama 15 menit).
 c.Penyiapan Starter
Starter  adalah  bibit  A.  xylinum yang  telah  ditumbuhkan  dalam  substrat pertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi  bakteri  A. xylinummencapai karapatan optimal untuk proses pembuatan nata , yaitu 1 x 109 sel/ml. Biasanya karapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur tersebut dalam susbtrat selama 48 jam (2 hari). Penyiapan starter adalah sebagai berikut: substrat  disterilkan dengan outoclave atau dengan cara didihkan selama 15 menit. Setelah dingin kira-kira susu 40 oC, sebanyak
300  ml  dimasukkan  kedalam  botol  steril  volume  500  ml.  Substrat dalam  botol  steril diinokulasi (ditanami bibit bakteri  A. xylinum) sebanyak 2 ose (kira-kira 2 pentol korek 6api),  bibit  A.  xylinum.   Substrat  digojog,  sebaiknya  menggunakan shaker  dengan kecepatan  140  rpm  (Masaoka,  et  al., 1993)  (  secara  manual  digojog   setiap  2-4  jam  ). Starter ditumbuhkan selama 2 hari, pada suhu kamar.
d.Fermentasi
 Fermentasi adalah suatu proses pengubahan senyawayang terkandung didalam substrat  oleh  mikroba  (kulture)  misalkan  senyawa  gula  menjadi  bentuk lain  (misalkan selulosa /Nata de Coco), baik merupakan proses pemecahan maupun proses pembentukan dalam  situasi  aerob  maupun  anaerob.  Jadi  proses   fermentasi  bisa terjadi  proses katabolisme maupun proses anabolisme.  Fermentasi  substrat   air  kelapa  yang  telah  dipersiapkan  sebelumnya   prosesnya sebagai  berikut;   substrat  air  kelapa  disterilkan  dengan  menggunakan outoclave  atau dengan  cara  didihkan  selama  15  menit.   Substrtat  didinginkan   hingga  suhu  40oC. Substrat  dimasukkan  pada  nampan  atau  baskom  steril  dengan  permukaan  yang  lebar, dengan  kedalaman  substrat  kira-kira  5  cm.  Substrat  diinokulasi  dengan menggunakan
starter  atau bibit sebanyak 10 %  (v/v). Substrat kemudian diaduk rata,  ditutup dengan menggunakan kain kasa. Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara  diletakan pada tempat yang bersih, terhindar dari debu, ditutup dengan menggunakan kain bersih untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Inkubasi dilakukan selama 10 – 15 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digojok. Pada umur 10-15 hari nata dapat dipanen.Proses Pengolahan Nata de CocoNata  de  Coco yang  dipanen  pada  umur  10-15  hari,  dalam  bentuk  lembaran
dengan  ketebalan   1   -  1,5  cm.  Nata  de  Coco dicuci  dengan  menggunakan  air  bersih, diiris dalam betuk kubus, dicuci dengan menggunakanair bersih. Nata de Cocodirendam dalam air bersih selama 2-3 hari. Agar rasa asamNata de Cocohilang perlu direbus hingga selama 10 menit. Hingga tahap ini telah dihasilkan Nata de Cocorasa tawar. Untuk  menghasilkan Nata  de  Coco siap  konsumsi  yang  memiliki  rasa  manis
dengan flavour tertentu perlu dilakukan proses lanjut.  Nata de Cocodirebus dalam air bergula. Penyiapan air bergula dengan cara menambahkan gula pasir sebanyak 500 gr ke 7dalam 5 liter air ditambahkan vanili atau flavour agentlain untuk menghasilkan valour yang diinginkan. Potongan  Nata de Cocobentuk dadu dumasukkan kedalam air bergula selanjutnya  direbus  hingga  mendidih  selama  15  menit.  Nata  de  Coco didingankan  dan siap untuk dikonsumsi.


II.3    Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan Nata Decoco

1.         Temperatur ruang inkubasi
Temperatur ruang inkubasi harus diperhatikan karena berkaitan dengan pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pada umumnya suhu fermentasi untuk pembuatan nata adalah pada suhu kamar (280C). Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengganggu pertumbuhan bakteri pembentuk nata, yang akhirnya juga menghambat produksi nata. (Pramesti, 2007)
2.         Jenis dan konsentrasi Medium
Medium fermentasi ini harus banyak mengandung karbohidrat (gula) di samping vitamin dan mineral, karena pada hakekatnya nata tersebut adalah slime (menyerupai lendir) dari sel bakteri yang kaya selulosa yang diproduksi dari glukosa oleh bakteri Acetobacter Xylinum. Bakteri ini dalam kondisi yang optimum memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memproduksi slime sehingga slime tersebut terlepas dari sel vegetatif bakteri dan terapung-apung di permukaan medium. Pembentukan nata terjadi karena proses pengambilan glukosa dari larutan gula yang kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk precursor (penciri nata) pada membran sel. Prekursor ini selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan bersama enzim mempolimerisasi glukosa menjadi selulosa yang merupakan bahan dasar pembentukan slime. Kadar karbohidrat optimum untuk berlangsungnya produksi nata adalah 10%. (Pramesti, 2007)
3.         Jenis dan konsentrasi stater
Pada umumnya Acetobacter Xylinum merupakan stater yang lebih produktif dari jenis stater lainnya, sedang konsentrasi 5-10% merupakan konsentrasi yang ideal. (Pramesti, 2007)
4.         Kebersihan alat
Alat-alat yang tidak steril dapat menghambat pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum. Sedangkan alat-alat yang steril dapat mendukung pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum. (Pramesti, 2007)
5.         Waktu Fermentasi
Waktu fermentasi yang digunakan dalam pembuatan nata umumnya 2-4 minggu. Minggu ke-4 dari waktu fermentasi merupakan waktu yang maksimal produksi nata, yang berarti lebih dari 4 minggu, maka kualitas nata yang diproduksi akan menurun. (Pramesti, 2007)
6.         pH fermentasi
Derajat keasaman yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah 3-5 atau dalam suasana asam. Pada kedua kondisi pH optimum, aktifitas enzim seringkali menurun tajam. Suatu perubahan  kecil pada pH dapat menimbulkan perbedaan besar pada kecepatan beberapa reaksi enzimatis yang amat penting bagi organisme. (Pramesti, 2007)
7.         Tempat fermentasi
Tempat fermentasi sebaiknya tidak terbuat dari logam karena mudah korosif yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme pembentuk nata. Di samping itu tempat fermentasi sebaiknya tidak terkena cahaya matahari langsung, jauh dari sumber panas, dan harus berada dalam kondisi steril. Selain itu, dalam pembuatan nata juga harus diperhatikan bahwa selama proses pembentukan nata langsung harus dihindari gerakan atau goncangan ini akan menenggelamkan lapisan nata yang telah terbentuk dan menyebabkan terbentuknya lapisan nata yang baru yang terpisah dari nata yang pertama. Hal ini menyebabkan ketebalan produksi nata tidak standar. (Pramesti, 2007).

II.4    Kandungan Nata De Coco
Diambil dari air kelapa yang mengandung mineral dan vitamin, nata de coco juga mengandung kandungan gizi yang bermanfaat. Dari penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Biologi LIPI, setiap 100 gram nata de coco kandungan gizi lengkap meliputi 20 gram karbohidrat, 80% air, 20 gram lemak, 146 kal kalori, 2 mg fosfor, 12 mg kalsium, dan 0,5 gram zat besi ini sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, nata de coco juga mengandung vitamin dan senyawa kimia alami lainnya yang berfungsi untuk pemenuhan gizi tubuh.

II.5    Manfaat Nata De Coco

Nah, kandungan dan manfaat nata de coco dapat kita ketahui sekarang. Oleh kerana itu, simaklah manfaat kandungan seyawa dan nutrisi pada nata de coco ini untuk tubuh kita.
Nata de coco sangat baik dikonsumsi untuk orang yang sedang menjalankan diet rendah kalori karena kalori pada makanan ini tidak terlalu tinggi. Dengan kandungan kaya seratnya, nata de coco sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan Anda.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah konstipasi atau sembelit, pengkonsumsian nata de coco mampu melancarkan BAB Anda. Program diet Anda akan lebih sukses karena dipengaruhi oleh serat yang mampu mengikat kadar air serta menyerap karbohidrat. Selain itu, kandungannya mampu meningkatkan penyerapan glukosa dalam tubuh kita.
Nata de coco sangat cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam nata de coco ini sehingga tidak akan mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Oleh karena itu, Anda akan terhindarkan pula dari masalah darah tinggi dan stroke karena kandungan kolesterolnya yang rendah tidak akan menyumbat peredaran darah di pembuluh darah Anda.
Makanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Banyak produsen yang memanfaatkan nata de coco ini sebagai bisnis inovasi makanan menarik yang bergizi tinggi. Oleh karena itu, fortifikasi nata de coco yang meningkatkan vitamin serta mineral ini cocok dikonsumsi anak-anak. Kandungan vitamin C, B1, dan riboflavin ini mampu meningkatkan sistem kekeabalan tubuh anak Anda tercinta.
Contoh produksi nata de coco yang inovatif adalah pemberian rasa jeruk, stroberi, dan vanilla yang mampu menarik anak-anak untuk menikmatinya. Nah, itulah informasi lengkap dari kandungan dan manfaat nata de coco yang dapat Anda manfaatkan untuk peningkatan kesehatan Anda.
































                                                                                                                                          III.            KESIMPULAN






Adapun kesimpulan yang didapat pada diskusi kali ini adalah sebagai berikut:
a.    Nata de coco dibuat dengan memanfaatkan limbah air kelapa.
b.    Pembuatan nata de coco menggunakan konsep bioteknologi konvensional.
c.    Pembuatan nata de coco menggunakan bibit nata yang merupakan bakteri Acetobacter xylinum.
d.   Penggunaan urea atau za tidaklah berbahaya, namun jika masih ragu za dapat digantikan dengan taoge.










                                                                                                                                IV.            DAFTAR PUSTAKA






Kristianingrum, Susila. 2004. Penyuluhan Pembuatan Nata de Coco sebagai Upaya Pemberdayaan Ibu Rumah Tanga melalui Home Industri.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susila-kristianingrum-dra-msi/5.pdf.diakses pada tanngal 3 November 2015 .pukul 21.30 WIB

Pambayun, Rindit.2002.Teknologi Pengolahan Nata deCoco. Kanisius.Yogyakarta

Lestari.2011.Nata de Coco. http://tulisanpuji.blogspot.co.id/2011/01/nata-de-coco.html.  Diakses pada tanggal 1 November 2015.Pukul 20.05 WIB

 

Koto.2015.Peranan Pupuk ZA dalam Pembuatan Nata de Coco. http://www.kompasiana.com/ajuskoto/peranan-pupuk-za-dalam-pembuatan-nata-de-coco_552a73dbf17e616e0fd623ec.Diakses pada tanggal 1 November 2015.Pukul 21.50 WIB

Reviyanto.2015. Ini Kata BPOM Soal Produk Nata De Coco Mengandung Pupuk ZA http://gaya.tempo.co/read/news/2015/04/09/060656517/ini-kata-bpom-soal-produk-nata-de-coco-mengandung-pupuk-za.Diakses pada tanggal 1 November 2015.Pukul 20.30 WIB

No comments:

Post a Comment